Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Buku Harian dan Kemampuan Literasi ( 2 )

Trulli


Buku Harian ini isinya adalah sebuah catatan perjalanan, puisi, surat untuk seorang sahabat dan lainnya. Didalamnya terangkum perasaan dan opini seorang remaja dalam menyikapi peristiwa-peristiwa tertentu dalam hubungannya dengan love affair, kenyataan, nilai dan norma serta harapan-harapannya di masa depan.

Perjalanan Tahun Kemarin

Terlalu banyak yang ingin kuceritakan
Tentang perjalanan tahun kemarin
Hanya saja
Dapat kusimpul
Kuaduk segala warna
Dalam perjalanan yang membisu
Tercatat dalam lembar-lembar yang bisu pula
Rapuh dimakan waktu
Tinggal lembar-lembar kosong
Yang belum diisi
Warna-warna serupa
Atau aneka warna yang lebih indah.
Januari 1980


Ujian Sekolah atau EBTA ( Evaluasi Belajar Tahap Akhir)
SPGN Pamekasan

Senin, 28 April 1980.

Hari ke Pertama ( I ) Ujian.

1. 07.30 - 09.00 Bahasa Indonesia ( Mengarang ).
2. 09.30 - 11.00 Ilmu Keguruan I
3. 11.30 - 13.00 Pendidikan Kesenian.

Selasa, 29 April 1980.

Hari ke II Ujian. Meliputi Bidang Study:

1. 07.30 - 09.00 Bahasa Indonesia ( Pengetahuan Bahasa ).
2. 09.30 - 11.00 Ilmu Keguruan II
3. 11.30 - 13.00 Bahasa Daerah ( Mengarang ).

Rabu, 30 April 1980.

Hari ke III Ujian.

1. 07.30 - 09.00 Matematika
2. 09.30 - 11.00 Ilmu Keguruan III
3. 11.30 - 13.00 Olah Raga Dan Kesehatan

Kamis, 1 Mei 1980.

Hari ke IV Ujian.

1. 07.30 - 09.00 IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam ).
2. 09.30 - 11.00 PMP ( Pendidikan Moral Pancasila )
3. 11.30 - 13.00 Bahasa Daerah ( PB )

Sabtu, 3 Mei 1980.

Hari ke V Ujian.

1. 07.30 - 09.00 Pendidikan Agama
2. 09.30 - 11.00 IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial )

Senin, 5 Mei 1980.

Hari ke VI Ujian.

1. 07.30 - 09.00 Bahasa Inggeris
2. 09.30 - 11.00 Obeservasi dan Simulasi
3. 11.30 - 13.00 Keterampilan.

Rabu 14 Mei 1980
 
Sore hari Pengumuman Hasil EBTA SPGN Pamekasan. Alhamdulillah aku lulus. 1 orang tidak lulus yaitu Muntaha dari Bangkalan.


Selamat Tinggal Kota Pamekasan

Detik ini 19.00 WIB. ( Hari Senin, Tanggal 2 Juni 1980 )
Saatnya telah tiba.
Aku harus pergi meninggalkanmu
Warga sementara yang akhirnya kembali ke leluhurnya

Kota Pamekasan yang penuh teka-teki.
Disini aku belajar banyak pertanyaan
Tentang cinta
Tentang cita dan arti hidup

Kini sebagian sudah terjawab
Dan kuperoleh

Tiada bingkisan yang dapat kupersembahkan kepadamu
Hanyalah ucapan maaf yang dalam atas dosa dan noda
Yang pernah tercecer di punggungmu
Terima kasih yang dalam kusampaikan atas budi dan jasa baikmu

Sekarang ………!
Kita sudah sama jauh
Drama kehidupan satu babak telah berakhir
Tinggal kenangan yang akan mengukir
Dalam diam, dalam sepi.

Selamat tinggal…. Selamat berpisah
Kota Pamekasan.... Sampai jumpa!
Sumenep, 4 Juni 1980


19 Juni 1979 ( Satu tahun yang lalu )

Tak tahu apa yang harus kukerjakan saat ini.
Ketika bayangmu kembali menguntai
Memenuhi ruang lamunan.
Tepatnya satu sembilan Juni (1980).
Kabar tentang dirimu kembali mengisi kesendirianku.

Aku masih ingat, ini tanggal dan bulan.
Biduk asmara mulai bersemi.
"I'am sory, If you don't like me"
Begitu ungkapan yang pernah kau tulis.

Sejak keberangkatanmu setahun yang lalu.
Tak selembar surat pun yang datang .
Padahal kau sendiri berjanji
Sesampainya di sana akan berkirim surat 

Akupun tak pernah memberi kabar padamu.
Karena aku selalu menunggu kabar darimu.
Tapi yang kutunggu tak pernah juga hadir
Menyebabkan kita tak pernah saling bertukar kabar.

Hari-hari pun melaju dan berlalu
Berlenggang seirama waktu
Mengukir sejarah bagai sembilu
Hari-hari menunggu itu pun kulalui dengan bayangmu

Bercumbu, kupeluk dan kukecup mesra bibirmu.
Walau itu hanya terjadi dalam mimpi-mimpiku.

Lambat laun aku bisa melupakan bayangmu
Apalagi dengan hadirnya seorang dara manis sesudah dirimu.

Aku mencintainya.
Iapun merindukanku.
Kami sama saling mendamba.
Hari-hari manis telah kulalui bersama.

Namun hukum alam juga berlaku.
Perpisahan tak dapat dihindari.
Tak ada di dunia ini yang kekal abadi.
Walau kita telah berusaha memelihara dan mempertahankan.
Kangean, 19 Juni 1980



Lukisan Setan


Sebuah bola lampu tergantung di langit-langit.
Sinarnya membias sampai ke ruang kamarku.

Tiba-tiba
Ruang ini seakan jadi pengap
Nafasku sesak
Aku melenguh.
Seluruh ototku jadi tegang.

( Ketika mataku nanar pada dinding kamarku, dari seraut wajah cantik dengan bentuk tubuh yang bahenol setengah telanjang seperti menantang birahiku.)

Seakan ada nafas hidup lebur dalam kesendirianku
Merenyuk naluri kelelakianku.
Membawa kelana ke alam khayal.

( Seekor kupu-kupu terbang layang hinggap atas bunga matahari )

Ah, kenapa aku mesti terlena pada sebentuk gambar mati yang dibuat dengan menjual harga diri.?

Sumenep, September 1980
Nur Hakim
Nur Hakim Fokus adalah salah satu kiat untuk sukses

2 comments for "Buku Harian dan Kemampuan Literasi ( 2 )"

  1. Heee...ini hanya sebagian catatan harian masa lalu, 40 tahun yang silam mbah Cokro. Sepertinya belum pantas untuk dibukukan.

    ReplyDelete